Kolaborasi Arsitektur Sisi Client Dan Sisi Server
1. Arsitektur Single-Tier
Definisi arsitektur single-tier, seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini, adalah bahwa semua komponen
produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Kelemahan dari
jenis ini adalah keamanannya lebih rendah dan kurangnya skalabilitas.
Sebuah arsitektur skalabel dapat dengan mudah ketika diperluas atau
ditambah untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kinerja.
Contoh (Arsitektur Single-Tier)
2. Arsitektur Two-tier
Dalam arsitektur klien/server dua lapis ,
antarmuka pengguna ditempatkan di lingkungan desktop dan sistem
manajemen database. Biasanya dalam sebuah server, yang lebih kuat
merupakan mesin yang menyediakan layanan bagi banyak klien. Pengolahan
informasi dibagi antara sistem user interface lingkungan dan lingkungan
server manajemen database.
Contoh (Arsitektur Two-Tier)
3. Arsitektur Three-tier
Arsitektur Three-Tier diperkenalkan untuk
mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Di tiga tingkatan
arsitektur, sebuah middleware digunakan diantara sistem user interface
lingkungan klien dan server manajemen database lingkungan. Middleware
ini diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan transaksi
monitor, pesan server atau aplikasi server.
- Three tier dengan server pesan
Pada arsitektur ini, pesan akan diproses
dan diprioritaskan. Header pesan memiliki prioritas yang mencakup
informasi, alamat dan nomor identifikasi. Server pesan dihubungkan ke
relasional DBMS dan sumber data lainnya. Sistem pesan alternatif untuk
infrastruktur nirkabel.
- Three tier dengan aplikasi server
Arsitektur ini memungkinkan server untuk
menjalankan sebuah aplikasi pada server lain tidak terdapat di sistem
user interface lingkungan klien. Aplikasi dalam arsitektur ini lebih
terukur dan biaya instalasinya murah pada satu server.
Contoh (Arsitektur Three-Tier)
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
- Keluwesan teknologi,
- Mudah untuk mengubah DBMS engine,
- Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda,
- Biaya jangka panjang yang rendah,
- Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan,
- Keunggulan kompetitif,
- Kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi.
From source : http://she2008.wordpress.com/2011/10/31/telematika/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar