Senin, 12 Agustus 2013

Bahasa Indonesia 2 karangan ilmiah 1




1.    Karangan ilmiah ,non ilmiah dan tidak ilmiah.
-         Pengertian karangan  ilmiah itu adalah pada dasarnya adalah cara ilmuwan berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi yang baik bisa memuat yang diajak berkomunikasi mengert apa yang dimaksud oleh seorang komunikator.Sama halnya penulis yang baik harus bisa membuat pembaca mengerti apa yang dimaksudkannya tanpa arti ganda. Dengan demikian ,penulis harus lebih dahulu memahami apa yang akan disampaikan kepada pembaca sebelum menuangkan gagasannya ke atas kertas .
-         Macam –macam ,sifat dan bentuk karangan
Macam-macam bentuk karangan
a.     Skripsi
Adalah karya tulis ilmiah Mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis dari pendapat orang lain yang dimana pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penilitian langsung, observasi lapangan atau penilitian laboratorium ataupun studi perpustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
b.    Tesis
Jenis karya tulis yang dari hasil studinya bersifat sistematis atas masalah. esis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
c.      Desertasi
Adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.

Sifat karangan ilmiah
a.     NON TEKNIS KONKRIT : Informatif, bernada populer, spesifik dan kongkrit, tanpa ajakan emosional atau imaginatif, sistematis dan ditujukan kepada pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar.
b.     TEKNIS UMUM : Informatif, teknis, tidak untuk kepentingan pribadi, masalah secara umum, kongkrit, tidak ada ajakan emosional, ditujukan kepada pembaca berpengetahuan teknis.
c.       ABSTRAK NORMAL : Informatif, umum, non teknis, tidak untuk kepentingan pribadi, menyertakan pendapat orang lain tanpa bukti, tidak ada ajakan emosional, populer.
d.      SPESIFIK HISTORIS : Informatif, sumber sejarah, tanpa ajakan emosional, tidak untuk kepentingan pribadi, tidak memuat penilaian, kongkret, spesifik, semi teknis, bahasa dan susunan normal.
Bentuk-bentuk karangan ilmiah
v  Laporan, yaitu bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan.
   Makalah, yaitu karya tulis yang menyajikanv suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif
   Kertas kerja, yaitu karangan yang berisiv prasaran, usulan, atau pendapat yang berkaitan dengan pembahasan suatu pokok persoalan, untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar, simposium, dan sebagainya.
   Skripsi, yaitu karya tulis yang diajukanv untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana muda yang ditulis berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan, penyelidikan, observasi, atau penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus ditempuh, dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang ujian.
   v Tesis, yaitu karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi, dengan pernyataan-pernyataan dan teori yang didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat.
    Disertasi, yaitu karangan yang diajukanv untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu univesitas dengan isi pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam tesis.

    Resensi, yaitu karya tulis yang berisiv hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian sebuah buku. Resensi yang disebut juga timbangan buku atau book review sering disampaikan kepada sidang pembaca melalui surat kabar atau majalah. Tujuan resensi ialah memberi pertimbangan den penilaian secara objektif, sehingga masyrakat mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah tidak.
    Kritik, yaitu bentuk karangan berisiv penilaian baik-buruknya suatu karya secara objektif dan tidak hanya mencari kesalahan atau cacat suatu karya, tetapi juga menampilkan kelebihan atau keunggulan karya itu seperti adanya.
    Esai, yaitu semacam kritik yang lebihv bersifat subjektif, dengan maksud apa yang dikemukakan dalam esai lebih merupakan pendapat pribadi penulisnya.
2.    Ciri-ciri karangan ilmiah
v  kejelasan, yaitu semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
v  kelogisan, yaitu keterangan yang dikemukakan masuk akal.
v  kelugasan, yaitu pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
v  keobjektifan, yaitu semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
v  keseksamaan, yaitu berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
v  kesistematisan, yaitu semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
v  ketuntasan, yaitu segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya

   Ciri-ciri karangan non ilmiah
a.    EMOTIF : sedikit informasi, kemewahan dan cinta menonjol, melebihkan kebenaran mencari keuntungan, tidak sistematis.
b.     PERSUASIF : cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca.
c.     DESKRIPTIF : informatif sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat pribadi.
d.    KRITIK tanpa dukungan bukti : tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadang-kadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasar, subyektif dan pribadi.
4.      Ciri-ciri karangan ilmiah popular
1. Bahan  menyajikan fakta objektif
2. Penyajian  menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal tapi     tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
3. Sikap Penulis tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan, mengimbau perasaan pembaca agar seolah – olah mereka menghindari sendiri.
 4. Penyimpulan  memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.
Kalau kita rumuskan, pengertian karya imiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari.  
sumber atau referensi :
1.       Etty Indriati. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001.
2.      http://makalahpendidikan.blogdetik.com/pengertian-karya-ilmiah-lengkap/ 
3.        http://aidafiteri.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-ciri-ciri-karangan.html 

Bahasa Indonesia 2 karangan ilmiah 1




1.    Karangan ilmiah ,non ilmiah dan tidak ilmiah.
-         Pengertian karangan  ilmiah itu adalah pada dasarnya adalah cara ilmuwan berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi yang baik bisa memuat yang diajak berkomunikasi mengert apa yang dimaksud oleh seorang komunikator.Sama halnya penulis yang baik harus bisa membuat pembaca mengerti apa yang dimaksudkannya tanpa arti ganda. Dengan demikian ,penulis harus lebih dahulu memahami apa yang akan disampaikan kepada pembaca sebelum menuangkan gagasannya ke atas kertas .
-         Macam –macam ,sifat dan bentuk karangan
Macam-macam bentuk karangan
a.     Skripsi
Adalah karya tulis ilmiah Mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis dari pendapat orang lain yang dimana pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penilitian langsung, observasi lapangan atau penilitian laboratorium ataupun studi perpustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
b.    Tesis
Jenis karya tulis yang dari hasil studinya bersifat sistematis atas masalah. esis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
c.      Desertasi
Adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.

Sifat karangan ilmiah
a.     NON TEKNIS KONKRIT : Informatif, bernada populer, spesifik dan kongkrit, tanpa ajakan emosional atau imaginatif, sistematis dan ditujukan kepada pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar.
b.     TEKNIS UMUM : Informatif, teknis, tidak untuk kepentingan pribadi, masalah secara umum, kongkrit, tidak ada ajakan emosional, ditujukan kepada pembaca berpengetahuan teknis.
c.       ABSTRAK NORMAL : Informatif, umum, non teknis, tidak untuk kepentingan pribadi, menyertakan pendapat orang lain tanpa bukti, tidak ada ajakan emosional, populer.
d.      SPESIFIK HISTORIS : Informatif, sumber sejarah, tanpa ajakan emosional, tidak untuk kepentingan pribadi, tidak memuat penilaian, kongkret, spesifik, semi teknis, bahasa dan susunan normal.
Bentuk-bentuk karangan ilmiah
v  Laporan, yaitu bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan.
   Makalah, yaitu karya tulis yang menyajikanv suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif
   Kertas kerja, yaitu karangan yang berisiv prasaran, usulan, atau pendapat yang berkaitan dengan pembahasan suatu pokok persoalan, untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar, simposium, dan sebagainya.
   Skripsi, yaitu karya tulis yang diajukanv untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana muda yang ditulis berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan, penyelidikan, observasi, atau penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus ditempuh, dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang ujian.
   v Tesis, yaitu karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi, dengan pernyataan-pernyataan dan teori yang didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat.
    Disertasi, yaitu karangan yang diajukanv untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu univesitas dengan isi pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam tesis.

    Resensi, yaitu karya tulis yang berisiv hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian sebuah buku. Resensi yang disebut juga timbangan buku atau book review sering disampaikan kepada sidang pembaca melalui surat kabar atau majalah. Tujuan resensi ialah memberi pertimbangan den penilaian secara objektif, sehingga masyrakat mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah tidak.
    Kritik, yaitu bentuk karangan berisiv penilaian baik-buruknya suatu karya secara objektif dan tidak hanya mencari kesalahan atau cacat suatu karya, tetapi juga menampilkan kelebihan atau keunggulan karya itu seperti adanya.
    Esai, yaitu semacam kritik yang lebihv bersifat subjektif, dengan maksud apa yang dikemukakan dalam esai lebih merupakan pendapat pribadi penulisnya.
2.    Ciri-ciri karangan ilmiah
v  kejelasan, yaitu semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
v  kelogisan, yaitu keterangan yang dikemukakan masuk akal.
v  kelugasan, yaitu pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
v  keobjektifan, yaitu semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
v  keseksamaan, yaitu berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
v  kesistematisan, yaitu semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
v  ketuntasan, yaitu segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya

   Ciri-ciri karangan non ilmiah
a.    EMOTIF : sedikit informasi, kemewahan dan cinta menonjol, melebihkan kebenaran mencari keuntungan, tidak sistematis.
b.     PERSUASIF : cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca.
c.     DESKRIPTIF : informatif sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat pribadi.
d.    KRITIK tanpa dukungan bukti : tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadang-kadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasar, subyektif dan pribadi.
4.      Ciri-ciri karangan ilmiah popular
1. Bahan  menyajikan fakta objektif
2. Penyajian  menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal tapi     tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
3. Sikap Penulis tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan, mengimbau perasaan pembaca agar seolah – olah mereka menghindari sendiri.
 4. Penyimpulan  memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.
Kalau kita rumuskan, pengertian karya imiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari.  
sumber atau referensi :
1.       Etty Indriati. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001.
2.      http://makalahpendidikan.blogdetik.com/pengertian-karya-ilmiah-lengkap/ 
3.        http://aidafiteri.blogspot.com/2012/04/pengertian-dan-ciri-ciri-karangan.html 

tugas bahasa indonesia 2




NAMA                        : ALFI RIZKI BAGUS
NPM                           : 15109411
KELAS                       : 4KA24


1. Autoritas
Untuk menilai suatu autoritas, penulis dapat memilih beberapa cara pokok sebagai berikut.
a.    Tidak Mengandung Prasangka
Tidak mengandung prasangka artinya pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya. Pengertian tidak mengandung prasangka yaitu autoritas tidak boleh memperoleh keuntungan pribadi dari data eksperimennya.
Untuk mengetahui apakah autoritas tidak memperoleh keuntungan pribadi dari pendapat atau kesimpulannya, penulis harus memperhatikan apakah autoritas mempunyai interes yang khusus; apakah dia berafiliasi dengan sebuah ideologi yang menyebabkan selalu condong kepada ideologi. Bila faktor itu mempengaruhi autoritas maka pendapatnya dianggap suatu pendapat yang objektif.
b.   Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
Dasar kedua menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
c.    Kemashuran dan Prestise
Faktor ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain. Apakah ahli menyertakan pendapatnya dengan fakta yang menyakinkan.
d.   Koherensi dengan Kemajuan
Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu. Untuk memperlihatkkan bahwa penulis benar-benar siap dengan persoalan yang tengah diargumentasikan, jangan berdasarkan pada satu autoritas saja, maka hal itu memperlihatkan bahwa penulis kurang menyiapkan diri.


2..Silogisme kategorial
            Menurut dari pola penalaran. Pola penalaran secara sederhana dibedakan menjadi dua yaitu :
1) deduktif dan,
 2) induktif. Pola penalaran deduktif menggunakan bentuk bernalar deduksi. Deduksi secara etimologis berasal dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum / universal atau (secara menyeluruh). Perihal khusus tersebut secara implisit terkandung dalam yang lebih umum. Maka, deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan yang menyeluruh tersebut.
Silogisme merupakan suatu proses penarikan kesimpulan yang didasarkan atas pernyataan-pernyataan ( proposisi yang kemudian disebut premis ) sebagai antesedens ( pengetahuan yang sudah dipahami ) hingga akhirnya membentuk suatu kesimpulan ( keputusan baru ) sebagai konklusi atau konsekuensi logis. Keputusan baru tersebut selalu berkaitan dengan proposisi yang digunakan sebagai dasar atau dikemukakan sebelumnya. Oleh karena hal tersebut, perlu dipahami hal-hal teknis berkaitan dengan silogisme sehingga penalaran kita benar dan dapat diterima nalar.  

3..Silogisme hipotisme
            Bentuk silogisme hipotisme ini adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis dan premis minornya bersifat kategorial .
Misal contoh : Jika hari ini cerah ,saya akan pergi kerumah nenek(premis mayor)
                        Hari ini cerah (premis minor)
                        Maka saya akan kerumah nenek ( kesimpulan).
4..Silogisme alternative
            Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:
   Nenek Ervy berada di Bekasi atau Bogor.
   Nenek Ervy berada di Bekasi.
Jadi, Nenek Ervy tidak berada di Bogor.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
  • Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
  • Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.